Pengunjung mengendarai Grand New Avanza melintasi rintangan saat 'test drive' di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Executive General Manajer Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan Toyota Avanza tetap menggunakan sistem penggerak roda belakang karena memberikan dorongan tenaga lebih besar untuk kendaraan yang mampu memuat tujuh orang penumpang
"Avanza menggunakan penggerak roda belakang karena kami melihat fungsinya sebagai MPV. Kami selalu bilang real MPV dengan tujuh penumpang, salah satunya menggunakan penggerak roda belakang, selain ground clereance yang lebih tinggi," kata Soerjopranoto di Jakarta, Sabtu.
"Kenapa kami lakukan itu, karena kami punya sejarah dengan Toyota Kijang. Kijang itu dibuat untuk angkut orang, juga barang...Itu yang kami pertahankan sampai sekarang," katanya.
Soerjopranoto mengatakan jika beralih menggunakan sistem penggerak roda depan untuk mencari akselerasi, maka pelanggan akan kehilangan salah satu keunggulan Avanza, yaitu kekuatan tenaga.
"Nanti kalau ada perubahan ke roda depan, mungkin ada suatu keuntungan ke pelanggan yang berkurang. Misalnya kami ingin tekankan pada efisiensi bahan bakar, namun secara daya angkut tidak akan seperti penggerak roda belakang," jelas dia.
Mobil berpenggerak roda depan awalnya digunakan pada jenis sedan, namun berkembang hingga digunakan pada mobil MPV guna mendapatkan efisiensi bahan bakar dan akselerasi yang mumpuni.
"Karena penggerak roda belakang itu kekuatannya bisa membawa beban yang lebih besar ketimbang mobil berpenggerak roda depan. Makanya penggerak roda depan itu digunakan pada mobil sedan pada mulanya karena mengharapkan efisiensi dan akselerasi," pungkas Soerjopranoto.
(Baca: Avanzanation 2017, cara Toyota apresiasi pelanggan Avanza)
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © 2017
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan Toyota tetap gunakan penggerak belakang pada Avanza"
Post a Comment