loading...
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memprediksi Fed rate akan naik pada bulan depan menyusul membaiknya data inflasi dan ketenagakerjaan di Amerika Serikat. "Saya perkirakan The Fed akan menaikan Fed rate bulan Juni. Data ketenagakerjaan mau dilihat arah yang diperkirakan mencapai 2%," ujarnya kepada SINDOnews.
Edwin memprediksi rupiah pekan ini akan bergerak di kisaran Rp13.900/USD-Rp14.050/USD. Kendati demikian, pergerakan tersebut tetap disesuaikan oleh suplai dan permintaan dari USD. "Pergerakan rupiah banyak tergantung dari besarnya permintaan akan USD, terutama apakah ada kepanikan di pasar obligasi," kata dia.
Hal yang sama juga dikatakan Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada yang menyebutkan, peluang pelemahan rupiah masih ada pekan ini. Setelah hasil rapat the Fed yang memutuskan menahan suku bunga acuan 1,75% akan ada rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat akhir pekan ini.
"Rilis data ketenagakerjaan nanti weekend. Kalau The Fed kasih sinyal adanya kenaikan suku bunga, maka USD masih berpeluang menguat," ujar Reza.
Namun, dia meyakini Bank Indonesia (BI) akan terus mengawal pergerakan rupiah agar tidak menembus level Rp14.000/USD. "BI pasti ada langkah preventif untuk cegah pelemahan rupiah," pungkasnya.
Sebagai informasi, The Fed sudah mengakhiri pertemuan dua harinya pada Rabu, di mana mempertahankan kebijakan dan pelaku pasar akan mengamati potensi adanya kenaikan suku bunga pada Juni. Pasar juga fokus pada laporan non farm payrolls bulan april April pada akhir pekan yang dapat memberikan tanda-tanda kekuatan lebih lanjut dalam ekonomi Amerika Serikat.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fed Rate Diramal Naik, Rupiah Akan Tembus Rp14.000/USD"
Post a Comment