
loading...
"Jadi untuk antisipasi Fed rate yang akan naik dua kali lagi maka diperlukan sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal. BI perlu mendorong kementerian keuangan untuk lakukan relaksasi pajak terutama untuk sektor yang berkaitan dengan devisa yakni ekspor dan pariwisata," ujar Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (19/7/2018).
(Baca Juga: BI Diragukan Ekonom Kembali Kerek Suku Bunga Acuan)
Seperi diketahui sebelumnya Presiden The Fed memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga secara bertahap tahun ini bakal terus berlanjut. Pemerintah diyakini harus bergerak cepat, lantaran dapat berdampak pada perekonomian Indonesia, khususnya mata uang Rupiah terhadap dolar.
Ketika kenaikan suku bunga acuan RI atau B-7 day repo rate dinilai bukan langkah tepat karena bersifat temporer. "Kenaikan bunga yang berlebihan dikhawatirkan memicu spekulasi berlebihan di pasar valas. Kemudian Bank Indonesia juga perlu memperhatikan kondisi perbankan dan sektor riil akibat naiknya bunga kredit," paparnya.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) akan mengumgumkan suku bunga pada hari ini. Dalam hal ini, BI harus berhati-hati dalam menentukan suku bunga dalam menstabilkan rupiah. Sementara itu rupiah pagi ini masih terus terkapar terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjelang perdagangan akhir pekan ini.
Tercatat pada sesi pembukaan pagi ini, mata uang Garuda menyusut hingga tembus tembus level Rp14.418/USD justru saat dolar bergerak cenderung mendatar terhadap Yen Jepang dan enam mata uang utama lainnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Antisipasi Kenaikan Fed Rate, Pemerintah Disarankan Lakukan Ini"
Post a Comment