loading...
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeldjono yang dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut bukan disebabkan kesalahan struktural, melainkan kondisi girder yang lepas.
"Untuk Jembatan Kali Kuto hari ini diangkat dulu, kemudian girdernya dipasang kembali. Sebetulnya ini hanya lepas saja. Sampai sekarang evaluasinya hanya itu," ungkap Basuki saat mengunjungi Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2018).
Menteri Basuki menambahkan, selain evaluasi Kementerian Teknis PUPR, investigasi juga dilakukan Komisi Keamanan Jalan dan Jembatan. "Komisi Keamanan Jalan dan Jembatan, termasuk Komisi Keselamatan juga akan mengevaluasi. Yang jelas kami bukan menutup-nutupi sebab itu hanya kecelakaan kecil dimana enam girder sudah terpasang dari 10 girder yang direncanakan," ungkap dia.
Sedangkan penyelesaian pekerjaan Jembatan Kali Kuto tetap menjadi tanggung jawab pihak kontraktor dalam hal ini PT Waskita Karya. "Kita pastikan tidak ada masalah dan pembangunannya tetap berjalan. Mudah-mudahan hari ini sudah diangkat lagi. Atau paling mundur pengangkatan semingguan. Tapi yang jatuh kita pastikan sudah bisa diangkat," pungkas Basuki.
Sebagai informasi, Jembatan Kali Kuto merupakan jembatan yang masih dalam proses pembangunan. Saat, masa musim mudik Lebaran 2018 jembatan tersebut beroperasi secara fungsional sehingga bangunannya bersifat sementara. Jembatan ini merupakan jembatan pertama di Indonesia yang memanfaatkan struktur yang dirakit di lokasi pemasangan. Jembatan ini dibangun dengan teknik yang hampir sama dengan jembatan Holtekamp di Papua dan terdiri dari enam jalur.
Adapun dengan proses pemasangan sistem permanen ini berjalan lancar, maka jembatan Kali Kuto ditargetkan dapat beroperasi antara September atau Oktober 2018.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jembatan Kali Kuto Runtuh, Kementerian PUPR Lakukan Evaluasi"
Post a Comment