Rupiah Berakhir Merayap Naik, Euro Lebih Tinggi Lawan USD

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Rabu (4/7/2018) ditutup merayap naik, untuk menjadi sinyal kebangkitan setelah sempat terkapar ke level terburuk sejak 2015. Pergerakan fluktuatif mata uang Garuda terjadi saat euro meningkat begitu juga dengan yuan seiring kekhawatiran perdagangan yang terus terjadi.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berakhir menanjak pada level Rp14.347/USD atau semakin membaik dibanding penutupan sebelumnya Rp14.375/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.305 hingga Rp14.365/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berada pada level Rp14.347/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah jauh lebih baik dari sebelumnya di level Rp14.430/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah masih berada pada jalur hijau usai menguat di level Rp14.343/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mencoba bangkit dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.418/USD.

Di sisi lain, euro menanjak naik terhadap dolar pada perdagangan hari ini meski penguatan tersebut terbatas. Lantaran menjelang pemberlakuan tarif impor tinggi Washington terhadap China hingga membuat investor sedikit berhati-hati.

Yuan mencetak kenaikan tertinggi usai meningkat 0,8% ketika mata uang China melanjutkan pemulihan dari level terendah 11 bulan setelah bank sentral mengambil langkah untuk membendung penurunannya yang cepat. Sedangkan euro bertambah 0,1% menjadi 1,1665 saat berhadapan dengan USD.

Dolar turun 0,2% terhadap enam mata uang utama lainnya di posisi 94,55 menjelang liburan Hari Kemerdekaan A.S, setelah membukukan kenaikan tiga bulan berturut-turut. Di tempat lain dolar Australia bangkit setelah laporan positif penjualan ritel domestik hingga naik tipis menjadi 0,7403, bergerak menjauh dari posisi terburuk.

(akr)

Let's block ads! (Why?)