
loading...
Direktur Institude for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, bahwa konsumsi rumah tangga akan menurun. Padahal, pertumbuhan ekonomi meningkatkan dikarenakan konsumsi rumah tangga yang didorong oleh Ramadhan dan Lebaran.
"Jadi ibarat berburu, kalau peluru andalannya sudah dikeluarkan, bagaimana bisa optimistis. Jadi akan sedikit sulit untuk mengulang tingginya angka pertumbuhan kuartal II ini," kata Enny di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
(Baca Juga: Sri Mulyani Optimis Investasi di Indonesia Meningkat di Semester II)
Sambung dia mengutarakan, bahwa pertumbuhan ekononi merupakan momentum temporer yang kemungkinan sulit untuk diulang kedepannya. Sebab, pemerintah kurang serius dalam membenahi sektor industri.
"Di triwulan berikutnya akan susah kecuali ada upaya serius dari pemerintah untuk membenahi sektor industri dan juga ekspor karena untuk pertama kali sejak 2014 sektor luar negeri kita ekspor dikurangi impor itu negatif," paparnya.
Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2018 sebesar 5,27% secara (y-on-y) terhadap triwulan II-2017. Hal ini juga meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I pada 2018 yang hanya mencapai 5,06%. Pertumbuhan ekonomi ini juga membaik dibandingkan pada tahun 2017 di kuartal kedua yang hanya mencapai 5,01%.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Optimistis, Ekonom Prediksi Ekonomi Kuartal III Melambat"
Post a Comment