
loading...
Peneliti Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M Miftah mengatakan, defisit ini tidak dapat diselesaikan dengan menekan impor. Pasalnya, impor selama ini justru mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tidak bisa terus-menerus menekan impor karena kalau impor terus ditekan itu pertumbuhan juga akan melambat sehingga memang begitu situasi sudah normal yang harus didorong sebetulnya adalah ekspor," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Lebih lanjut ia menjelaskan, salah satu peluang ekspor yang dapat didorong pemerintah adalah kelapa sawit dan produk turunannya. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia sehingga pasokannya berlimpah. "Sawit itu soalnya banyak menganggur distok jadi itu didorong dan dikeluarkan untuk ekspor," kata dia.
Ia memperkirakan hingga kuartal IV/2018 neraca perdagangan Indonesia masih dapat mencatat surplus. "Di kuartal terakhirnya itu ada peningkataan sedikit. Current account juga akan defisit. Cadangan devisa bakal tergerus karena tekanan tidak berakhir dan tidak dalam skala signifikan jadi masih di atas USD1 miliar," prediksinya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekspor Sawit Diharapkan Perbaiki Defisit Neraca Perdagangan"
Post a Comment