Search

Sri Mulyani: Rupiah Secara Rata-rata Masih di Bawah Rp14.000

loading...

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dihitung secara rata-rata masih di bawah Rp14.000 per USD sampai saat ini.

Ia menjelaskan, depresiasi rupiah disebabkan kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara AS dengan China, juga krisis di ekonomi negara berkembang, terutama yang terjadi di Turki.

"Sehingga kita mengalami tekanan karena suku bunga (The Fed) naik dan terjadi capital outflow (arus modal keluar). Dan dinamika di tahun 2018 berbeda. Tapi jika dihitung rata-rata, sampai sekarang rupiah masih di bawah Rp14.000 meski minggu ini ada di atas Rp14.000. Ini adalah konteks global," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (14/8/2018).

Sri Mulyani menjelaskan, nilai tukar rupiah yang rata-rata di bawah Rp14.000 tersebut dikarenakan terjaganya inflasi alias stabil. Hal tersebut merupakan hasil dari usaha pemerintah untuk terus menjaga stabilitas harga.

"Inflasi yang rendah itu menciptakan kredibilitas  dalam menstabilkan harga-harga. Pemerintah dan Bank Indonesia terus menjaga harga makanan dan voltalite food agar tetap terjaga dan cukup stabil," sambungnya.

Dengan mengacu hal tersebut, Sri Mulyani hakul yakin bahwa tahun 2019, pemerintah masih akan menjaga inflasi sebesar 3,5%. Dan dengan deflasi pada Agustus kemarin membuat Indonesia bisa menjaga inflasi.

"Kita sepakat tahun 2018 inflasi sebesar 3,5%. Dan kita jaga agar kisarannya di sekitar itu. Dan Agustus lalu, Indonesia mengalami deflasi padahal rupiah terus mengalami pelemahan," terang dia.

(ven)

Let's block ads! (Why?)

https://ekbis.sindonews.com/read/1338292/33/sri-mulyani-rupiah-secara-rata-rata-masih-di-bawah-rp14000-1536925981

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sri Mulyani: Rupiah Secara Rata-rata Masih di Bawah Rp14.000"

Post a Comment

Powered by Blogger.