
"Startup yang sudah 'unicorn' dan belum sampai 'decacorn' kita dorong masuk ke Bursa. Kalau sudah keburu menjadi 'decacorn', saya khawatir ekosistemnya yang tidak sanggup," ujar Rudiantara di sela Peringatan Ulang Tahun ke-30 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan "decacorn" merupakan sebutan untuk perusahaan yang valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS. Sementara "unicorn" lebih dari satu miliar dolar AS.
Menkominfo memaparkan terdapat empat perusahaan rintisan di Indonesia yang tingkatnya sudah masuk dalam "unicorn", yakni Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.
Rudiantara menyampaikan akan membantu perusahaan rintisan untuk masuk ke pasar modal. Namun demikian, itu tergantung dari masing-masing perusahaan untuk melihat peluang dalam mencari dana.
Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas jasa keuangan (OJK), Hoesen mengatakan perusahaan rintisan di Indonesia dapat memanfaatkan pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebagai sumber pendanaannya.
"Kebijakan di pasar modal sudah ada tinggal dimanfaatkan atau tidak oleh perusahaan, pilihannya ada pada mereka, bisa IPO disini atau di bursa luar," ujarnya.
Menurut dia, setiap perusahaan juga memiliki strateginya masing-masing dalam menentukan aksi korporasi ke depannya.
"Itu keputusan mereka mau IPO atau tidak, kalau IPO kan ada timing-nya, dan penghitungan nilai terbaiknya," katanya.
Baca juga: Jokowi: tujuh "Unicorn" ASEAN empat dari Indonesia
Baca juga: Presiden ingin tambah perusahaan rintisan "unicorn" Indonesia
Baca juga: Menkominfo sebut tiga startup yang berpeluang jadi unicorn
Baca juga: Menkominfo bercita-cita Indonesia punya 10 unicorn pada 2020
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menkominfo dorong rintisan "unicorn" mencatatkan saham di BEI"
Post a Comment