Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik 10,6 dolar AS atau 0,85 persen menjadi menetap di 1.260 dolar AS per ounce.
Menjelang rilis hasil pertemuan kebijakan The Fed pada Rabu (26/7) sore, emas berjangka turun untuk sesi ketiga berturut-turut menjadi menetap di level terendah dalam seminggu, namun bangkit kembali dalam perdagangan after-hours dan Kamis (27/7) pagi.
The Fed pada Rabu (26/7) mempertahankan suku bunga acuannya tak berubah seperti yang diharapkan, dan menyatakan akan mulai mengurangi neraca 4,5 triliun dolarnya relatif segera.
Bank sentral dipandang sebagai bertindak hati-hati terhadap inflasi meski tetap berpegang pada pendekatan dovish terhadap penghapusan kebijakannya.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendorong dolar AS menguat, menekan harga emas, dan mengurangi permintaan logam mulia, yang tidak menawarkan imbal hasil.
Data ekonomi AS pada Kamis (27/7) beragam, dengan klaim pengangguran mingguan naik, namun bertahan di level terendah dalam beberapa dekade, sementara pesanan barang tahan lama pada Juni melonjak ke level tertinggi tiga tahun, namun hanya satu perusahaan yang mencatat keuntungan paling besar.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,4 sen atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 16,573 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 3,7 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi berakhir di 926,4 dolar AS per ounce.(UU.A026)
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Lagi Harga emas berjangka naik setelah pernyataan the Fed : http://ift.tt/2w4vlGbBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga emas berjangka naik setelah pernyataan the Fed"
Post a Comment