"Garam susah dicari di pasaran selama lebih dari sebulan ini," kata Darkim, pengusaha telur asin di Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat, Selasa.
Untuk mendapatkan garam, para pelaku usaha telur asin harus antre sampai seminggu dan harus memesankan terlebih dahulu ke pedagang agar mendapatkan garam.
"Kita pesan terlebih dahulu. Menunggu hingga seminggu, baru ada pesanan garam itu," aku Darkim.
"Tidak hanya langka, harganya juga tinggi, Rp7 ribu per kilogram. Jadi mau tidak kita harus mengurangi takaran kadar garam yang kita gunakan untuk produksi telur asin," sambung dia.
Kesulitan lain yang dialami Darkim dan pengusaha telur asin lainnya adalah sulitnya mendapatkan telur bebek karena cuaca yang saat ini tidak menentu.
"Imbasnya ada yang berhenti usaha sementara sampai harga garam normal," kata Darkim.
Harga telur asin sebelumnya Rp1.800 per butir, dan kini naik Rp1.900 per butir. Pada tingkat pengecer harganya sudah Rp3 ribu per butir.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Lagi Garam langka, telur asin jadi korban : http://ift.tt/2f73mTcBagikan Berita Ini
0 Response to "Garam langka, telur asin jadi korban"
Post a Comment