"Masalah big data sudah dibicarakan empat tahun lalu, kami sepakat kantor statistik akan tetap diperlukan dan harus memanfaatkan big data karena itu adalah kemajuan yang tidak bisa dihindari," kata Suhariyanto, usai Seminar Nasional Hari Statistik Nasional 2017 di Jakarta, Selasa.
Ia juga mengatakan, hal yang perlu menjadi perhatian adalah kesadaran bahwa bahwa big data hanya mengumpulkan data-data yang sifatnya makro saja.
"Kalau kami memerlukan karakteristik yang detail, biasanya tidak ada. Intinya, ke depan big data harus dikombinasikan dengan data dari BPS untuk menangkap yang makro, namun untuk yang detail masih perlu survei," kata Suhariyanto.
Ia juga menjelaskan bahwa pemanfaatan big data atau data dengan volume yang besar dapat bermacam-macam.
Misalnya pada Oktober 2016 lalu, BPS telah meluncurkan pemanfaatan big data untuk pariwisata melalui mobile positioning data.
Suhariyanto mengatakan data jumlah wisatawan mancanegara separuhnya merupakan data jumlah administratif dari imigrasi. Tetapi untuk yang lintas batas, BPS memanfaatkan data dari penyedia jasa layanan telekomunikasi.
"Bagaimanapun juga, kami berusaha memasukkan big data, namun tentu ada yang tidak bisa digantikan," ucap dia.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Lagi BPS: Kantor statistik perlu manfaatkan Big Data : http://ift.tt/2yDqAWjBagikan Berita Ini
0 Response to "BPS: Kantor statistik perlu manfaatkan Big Data"
Post a Comment