
loading...
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan, rupiah sulit untuk kembali menguat di bawah level Rp13.500 per dolar AS pada tahun ini.
"Sulit ya, perkiraan saya malah berpotensi ke Rp14.100 per dolar AS. Kalaupun akhir tahun rupiah menguat, paling ke level Rp13.700 per dolar AS lagi," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Menurut Edwin, melemahnya rupiah akibat dari permintaan terhadap dolar yang terus meningkat awal tahun ini, salah satunya untuk pembayaran dividen oleh emiten ke pemegang saham. "Untuk bayar dividen, repatriasi dan beberapa lainnya karena memang kebutuhan dolar lagi tinggi," jelasnya.
Sementara, lanjut Edwin, peran Bank Indonesia (BI) dalam menahan pelemahan rupiah sudah dilakukan dengan sekuat tenaga lewat cadangan devisa, namun hasilnya belum maksimal karena BI 7 Days Reverse Repo Rate masih tetap ditahan.
"Justru dengan masuknya BI maka rupiah masih di level ini. Kalau BI tidak intervensi maka mungkin rupiah sudah lebih rendah dari level saat ini. Saya rasa Bank Indonesia sudah masuk ke pasar dengan halus untuk membuat pergerakan rupiah terhadap dolar stabil," pungkasnya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Dolar Tinggi, Rupiah Diramal Tembus Rp14.100/USD"
Post a Comment