Rupiah Berakhir Mixed, Pounds Tergelincir ke Posisi Terendah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Kamis (26/4/2018) bergerak variatif dengan mencoba menjauhi zona merah. Sinyal positif mata uang Garuda terjadi saat Poundsterling tergelincir ke level terendah dalam lima pekan seiring kekhawatiran investor terkait propek mata uang Inggris menjelang pertemuan bank sentral.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah mulai membaik pada level Rp13.891/USD dibandingkan penutupan kemarin Rp13.921/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp13.890-Rp13.940/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, memperlihatkan rupiah masih di bawah tekanan hingga menyentuh posisi Rp13.920/USD. Peringkat tersebut menunjukkan rupiah masih tak berdaya di hadapan dolar.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan berada pada posisi Rp13.885/USD atau sedikit lebih baik dari sebelumnya Rp13.918/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp13.877-Rp13.930/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah masih merosot tajam hingga ke level Rp13.894/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih jatuh dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.804/USD.

Di sisi lain, seperti dilansir Reuters, Pounds lebih rendah 0,1% menjadi 1,3915 saat berhadapan dengan USD untuk berada dalam jalur kerugian lebih dari setengah persen sepanjang bulan ini. Pelemahan Pounds yang tidak terlalu besar pada bulan April diyakini hanya faktor musiman.

Terhadap euro, analis menerangkan adanya permintaan yang lebih baik namun poundsterling melemah 0,2% menjadi 87,45 saat berhadapan dengan euro. Sedangkan USD kokoh di posisi tertinggi dua setengah bulan terhadap Yen Jepang.

(akr)

Let's block ads! (Why?)