IHSG Hilang 110,38 Poin, Pasar Asia Untung Berkat Harga Minyak

JAKARTA - Gejolak pada kurs rupiah terhadap dolar AS, menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. IHSG pada perdagangan Selasa (8/5/2018) berakhir melemah 110,38 poin alias 1,88% ke level 5.774,72.

Melemahnya indeks sudah terpantau sejak awal, dengan dibuka turun 22,32 poin atau 0,38% ke level 5.862,78. Selasa ini, IHSG diperdagangkan di level 5.752,80-5.866,08.

Seluruh indeks sektoral berakhir di zona merah, sehingga membuat IHSG gagal melakukan penguatan seperti kemarin. Sektor infrastruktur ambruk 3,94% dan industri dasar jatuh 3,14%.

Dari 506 saham, 320 terkoreksi, 98 stagnan, dan 88 naik. Nilai transaksi saham mencapai Rp7,09 triliun dari 9,34 miliar saham. Transaksi bersih asing minus Rp175,41 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,92 triliun dan aksi beli asing Rp2,74 triliun.

Sementara itu, saham Asia ditutup lebih tinggi karena melemahnya harga minyak mengerek saham-saham di Benua Kuning. Disebabkan investor menunggu keputusan Presiden AS Donald Trump terkait Iran pada Selasa ini waktu Amerika.

Mengutip CNBC, Selasa (8/5), indeks Nikkei 225 Jepang ditutup lebih tinggi 0,18% atau 41,53 poin ke level 22.508,69. Topix naik 0,37%, karena saham teknologi dan finansial menguat.

Di seberang Selat Korea, indeks Kospi tergelincir 0,47% menjadi 2.449,81, berkat kenaikan saham Samsung Electronics sebesar 1,35% dan SK Hynix naik 0,6%. Di Australia, S&P/ASX 200 bertambah 0,12% menjadi 6.091,90, karena keuntungan di sektor keuangan.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,4%, karena keuntungan saham teknologi dengan Tencent berakhir 3,16%. Pasar daratan juga meyakinkan, dimana Shanghai lebih tinggi 0,8% menjadi 3.161,60 dan Shenzhen naik 0,77% menjadi 1.836,22.

(ven)

Let's block ads! (Why?)