
loading...
Pada April 2018, realisasi impor Indonesia sebesar USD16,09 miliar atau meningkat 11,28% dibanding Maret 2018. Sementara dibanding April 2017 meningkat sekitar 34,68%.
"Iya jadi kan kelihatannya proyek infrastruktur, di samping proyek investasi yang swasta yang lain, proyek investasi swasta yang lain itu ditunjukkan oleh meningkatnya pembentukan modal domestik," katanya di Gedung Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Jika proyek infrastruktur dan investasi swasta lainnya mengalami pertumbuhan, kata Darmin, sudah pasti membutuhkan barang modal dan bahan baku. Tak ayal, pertumbuhan impor barang modal dan bahan baku meningkat sekitar 34% (year on year/yoy).
Menurutnya, hal ini tentu positif untuk perkembangan ekonomi di Indonesia. "Kenapa positif? Karena investasi berjalan, baik invetasi swasta maupun investasi dalam bentuk bangunan infrastruktur," imbuh dia.
Apalagi, sambung mantan Gubernur Bank Indonesia ini, kontribusi barang modal dan bahan baku terhadap impor secara nasional mencapai 91%, sementara barang konsumsi hanya 9%. Artinya, kenaikan impor barang modal dan bahan baku pada periode ini tentu akan berdampak positif.
Darmin menambahkan, yang perlu dilakukan saat ini adalah mendorong ekspor untuk mengimbangi kenaikan impor tersebut. Sebab, pada April 2018 realisasi ekspor turun sekitar 7,19% dari USD15,59 miliar pada Maret 2018 menjadi USD14,47 miliar di April 2018.
"Selain mempercepat realisasi investasi dan pembangunan infrastruktur itu, yang dampakanya positif, ya pemerintah harus mendorong ekspor. Mengimbangi kenaikan impor itu. Kalau tidak, itu dampaknya akan tidak terlalu baik terhadap neraca pembayaran," tandasnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Impor Melejit, Menko Darmin Sebut Karena Peningkatan Investasi"
Post a Comment