loading...
Darmin mengatakan, harga beras medium di atas level HET Rp9.450 disebabkan waktu puncak panen yang tidak serempak, yaitu pada April dan Mei, sehingga tidak ada penumpukan stok secara besar-besaran.
"Beras kita itu panen puncaknya itu April kalau enggak Mei, tapi ternyata puncaknya itu agak menyebar. Di Maret ada, di April ada, di Mei juga ada," ujar Darmin di Jakarta, Kamis (21/6/2018)
Sambung dia menerangkan, untuk mengendalikan harga beras medium yakni dengan cara mengimpr beras dan menggelontorkan beras impor yang ada di stok perum bulog. Hal tersebut telah dilakukan dalam dua tahun terakhir
"Dalam situasi begitu, kita hanya bisa memengaruhi harga beras ini melalui operasi pasar dari beras yang kita impor," jelasnya.
Menurut Darmin, jalan keluar untuk mengendalikan harga beras medium lewat menambah stok, dengan memperbesar volume impor beras. Agar sesuai dengan HET yang telah ditetapkan.
"Walaupun mungkin masih banyak, volumenya belum terlalu besar. Itu yang kita minta volumenya diperbesar sebetulnya sejak dua minggu sebelum lebaran. Hanya itu jalan keluarnya," tandasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Beras Medium Belum Sesuai HET, Keran Impor Diperbesar"
Post a Comment