Rupiah Melemah ke Rp14.102/USD, Terburuk di Asia

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di pasar spot, Kamis (21/6/2018), ditutup semakin nelangsa, dengan merugi 170 poin atau 1,22% ke posisi Rp14.102 per USD, dibanding level sebelum libur Lebaran di Rp13.932 per USD.

Saat pembukaan perdagangan, mata uang NKRI di indeks Bloomberg melemah 158 poin atau 1,13% ke level Rp14.090 per USD. Kamis ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.010-Rp14.108 per USD.

Adapun data Yahoo Finance, rupiah pada Kamis petang ini terpantau melemah 172 poin atau 1,24% menjadi Rp14.095 per USD, dibanding penutupan sebelum libur di Rp13.923 per USD. Hari ini rupiah berada di kisaran Rp13.923-Rp14.106 per USD.

Belum adanya sentimen positif dari dalam negeri, dimana terjadi libur panjang dan di saat bersamaan, bank sentral AS The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga hingga empat kali di tahun ini. Ditambah imbal hasil Treasury AS yang menguat membuat laju dolar berkibar terhadap mata uang Asia.

Melansir dari Reuters, Kamis (21/6), indeks USD naik ke level tertinggi 11 bulan. Kekhawatiran tentang perang dagang AS dengan China tidak berpengaruh terhadap dolar. Pernyataan dari Gubernur The Fed soal rencana kenaikan suku bunga, justru telah mendorong dolar. Indeks USD terhadap enam mata uang utama naik 0,3% menjadi 95,406, level tertinggi sejak pertengahan Juli 2017.

Dolar membuat euro turun 0,2% menjadi USD1,1548 per EUR, mendekati titik lemah 11 bulan. Mata uang George Washington juga naik 0,2% terhadap yen Jepang menjadi 110,6 yen, menjauh dari level terendah pada minggu lalu di level 109,55.

Hasil ini membuat dolar menguat terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya, yuan China jatuh 0,48% menjadi 6,5001, won Korea Selatan melemah 0,31% ke level 1.112,37 won, dolar Singapura menurun 0,36% menjadi SGD1,36, baht Thailand melemah 0,49% ke 32,97, dan peso Filipina jatuh 0,36% ke 53,47. Dan pelemahan rupiah lebih dari 1% membuatnya menjadi yang terburuk di Asia.

(ven)

Let's block ads! (Why?)