
loading...
Gejolak Turki versus AS tersebut diyakini membuat investor beralih ke Yen Jepang yang dinilai lebih aman atau safe haven. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, perseteruan kedua negara dikhawatirkan akan berdampak panjang, terutama ke mata uang negara berkembang seperti rupiah, sehingga beralih ke yen.
"Dari eksternal, investor khawatir dengan efek domino Turki ke mata uang negara berkembang, sehingga mereka masuk aset safe haven," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (13/8/2018).
Sambung dia menjelaskan, pergerakan yen memang berkorelasi seperti aset safe haven lainnya yakni emas. Bahkan yen sendiri menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sebesar 0,52%. "Yen sama emas itu linear, itu di lihat USD ke yen -0.52%. Jadi prinsipnya kalau di Jepang, Yen menguat maka ekspornya turun," katanya.
Padahal, Lanjar menambahkan, Jepang itu merupakan negara dengan mayoritas perusahaan eksportir. Sehingga, kalau yen melemah, saham akan naik. "Sama juga kayak emas. Kalau emas melemah, saham naik. Jadi trader sebut yen itu aset safe haven karena linear gerakannya sama aset safe haven," pungkasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gejolak Turki-AS Bakal Bikin Investor Beralih ke Yen Jepang"
Post a Comment