
"Produk yang dibuat oleh pelaku handicraft berbaku lokal kemudian produknya dijual keluar negeri atau diekspor. Tentunya mereka diuntungkan," katanya di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengatakan bahwa dampak penguatan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah itu akan berpengaruh terhadap pelaku usaha yang masih mengandalkan bahan baku impor seperti pada bidang tekstil atau batik.
"Akan tetapi, bagi pebisnis kerajinan tangan akan merasa diuntungkan dengan kondisi sekarang karena mereka menjual produknya ke luar negeri dengan menggunakan dolar," katanya.
Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan Burhanuddin mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah dipastikan akan mempengaruhi nilai inflasi di daerah setempat.
Pengaruh nilai inflasi di Kota Pekalongan ini, kata dia, karena sebagian besar warga adalah para pelaku usaha batik yang masih mengandalkan bahan baku impor sehingga mereka sangat terasa dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini sebenarnya tidak bisa dinilai sekarang, karena pasti butuh waktu sebagai pembanding perubahan pasar. Kendati demikian secara pasti inflasi akan mempengaruhi daya beli masyarakat karena nilai nominal uangnya menjadi lebih sedikit," katanya.
Baca juga: Dampak kenaikan dolar harga spare parts naik
Pewarta: Kutnadi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Begini beda dampak gejolak rupiah bagi kerajinan tangan dan batik"
Post a Comment