Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,18 poin (0,67 persen) menjadi 929,8.
Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis, mengatakan mulai adanya pembalikan arah mencoba mematahkan tren pelemahan.
"Diharapkan sentimen dari global masih positif untuk membantu IHSG kembali bertahan dalam pergerakan positifnya," ujar Reza.
IHSG selanjutnya diperkirakan dapat bertahan di atas support 5.853-5.861 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.884-5.892.
Sebelumnya, laju IHSG mampu kembali mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya aksi beli pelaku pasar.
Kenaikan terjadi setelah terimbas pergerakan sejumlah bursa saham Asia di tengah masih adanya kekhawatiran akan kembali terjadinya perang dagang AS dan Tiongkok.
Selain itu, kembali tercatatnya aksi beli investor asing turut membantu IHSG bertahan di zona hijaunya hingga akhir sesi, meski tidak turut didukung oleh rupiah yang kembali melemah. Baca juga: IHSG ditutup menguat didorong aksi beli investor
Bursa regional sendiri pada Kamis ini di antaranya indeks Nikkei naik 59,89 poin (0,25 persen) ke 23.732,41, indeks Hang Seng naik 188,37 poin (0,69 persen) ke 27.595,74, dan Straits Times menguat 7,44 poin (0,23 persen) ke posisi 3.184,01.
Baca juga: Reli saham perbankan, Wall Street ditutup bervariasi
Baca juga: Saham Volkswagen paling aktif di tengah penguatan Bursa Jerman
Baca juga: Saham otomotif melonjak, Bursa Perancis menguat 29,95 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen global Asia topang penguatan IHSG"
Post a Comment