Syamsuar bersama sejumlah pejabat seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (PUPR) Riau, Dadang Eko Purwanto dan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M. Noer melakukan pengecekan akhir pada Senin siang. Setelah memastikan tidak ada kendala, Gubernur Riau meminta jembatan itu dibuka.
Sekitar pukul 11.30 WIB, masyarakat akhirnya bisa menggunakan jembatan itu dengan kendaraan bermotor.
“Kami sudah menerima surat dari Menteri PU dan sertifikat kelayakan jembatan. Jadi setelah itu tentunya ini (Jembatan Siak IV) sudah kami buka untuk umum sehingga nanti diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat Pekanbaru dan masyarakat luar yang ingin memanfaatkannya,” katanya.
Jembatan Siak IV sebenarnya sudah diresmikan pada Februari 2019, pada akhir masa jabatan Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim. Saat diresmikan, Jembatan Siak IV diberi nama Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau bisa juga disebut Jembatan Marhum Bukit. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah merupakan Sultan ke-4 Kerajaan Siak Sri Indrapura, yang bergelar Marhum Bukit.
Namun, saat peresmian jembatan tersebut belum mengantongi sertifikat kelayakan dari Menteri PU sehingga tidak bisa langsung dibuka untuk umum.
Syamsuar berharap seluruh masyarakat bisa memanfaatkan jembatan tersebut sesuai kapasitas dan mau menjaganya bersama.
“Jadi ya saya harap masyarakat sayang pada jembatan ini, dan harapan kami juga ada kontrol juga. Kadang jembatan kurang dikontrol, bautnya diambil orang juga,” katanya.
Pembangunan Jembatan Siak IV sebenarnya telah dimulai sekitar 10 tahun lalu, yakni pada 2009 dengan program tahun jamak (multiyears). Total dana pembangunan jembatan tersebut mencapai sekitar Rp483,68 miliar.
Pembangunan Jembatan Siak IV dimulai pada Tahun Anggaran 2009 pada masa Gubernur Riau HM Rusli Zainal, dengan nilai kontrak sebesar Rp9.396.062.016. Pada Tahun Anggaran 2010 pelaksanaan fisik dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp16.938.180.631.
Pelaksanaan pekerjaan selanjutnya dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak atau “multiyears” (2010-2013) dengan nilai kontrak sebesar Rp348.138.463.522. Namun, pada masa Gubernur Riau dijabat Annas Maamun proyek itu dihentikan pada 2014 karena Annas menilai infrastruktur itu tidak bermanfaat dan hanya menguntungkan orang kaya yang memiliki mobil.
Annas Maamun tidak lama menjadi gubernur karena terjerat kasus korupsi. Proyek Jembatan Siak IV dilanjutkan lagi oleh Arsyadjuliandi Rachman yang menggantikan Annas sebagai Gubernur Riau. Setelah sempat vakum, pelaksanaan pembangunan Jembatan Siak IV dilanjutkan dengan kontrak Multiyears (2017-2018) dengan nilai sebesar Rp109.218.379.982.
Jembatan Siak IV memiliki total panjang jembatan 800 meter, dengan konstruksi “Steel Deck Girder” yang memiliki 14 titik kabel di bagian hulu dan hilir. Tinggi Pylon jembatan 75 meter dengan jenis konstruksi beton.
tujuan pembangunan Jembatan Siak IV adalah untuk mengimbangi pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru wilayah utara, di mana Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan protokol, terhalang oleh aliran Sungai Siak sehingga perlu jalan penghubung wilayah Pekanbaru Kota dengan wilayah Pekanbaru utara.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gubernur Riau: Jembatan Siak IV sudah dibuka untuk umum"
Post a Comment