Search

Pinjaman Fintech Diperkirakan Capai USD150 Miliar di 2027

loading...

JAKARTA - Salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia, Morgan Stanley memperkirakan pada tahun 2027 pembayaran dan pinjaman fintech akan mencapai USD150 miliar. Morgan Stanley juga memperkirakan industri digital akan meroket di Indonesia.

Head of Indonesia Research di Morgan Stanley Mulya Chandra mengatakan, Indonesia diperkirakan memiliki nilai ekonomi sebesar USD2,7 triliun dengan kapitalisasi pasar sebesar USD1,5 triliun pada tahun 2027. Hal tersebut digitalisasi kemungkinan akan menjadi faktor kunci naiknya nilai ekonomi Indonesia.

"Digitalisasi melalui tiga pilar utamanya yaitu e-commerce, e-money serta fintech diproyeksikan akan menjadi faktor utama dalam membuka potensi tersebut, tetapi perkembangan sektor ini dalam waktu dekat akan menimbulkan risiko disrupsi bagi sistem ekonomi tradisional," ujar Mulya saat eksklusif media roundtable di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Secara keseluruhan, persentase penjualan e-commerce akan mencapai 19% dari total aktivitas ritel pada tahun 2027. Sedangkan e-money akan mencapai 24% dari total transaksi pada tahun 2027 atau naik dari sebelumnya hanya sekitar 2% pada tahun 2017. "Lalu fintech akan melayani 44% dari total populasi orang yang tidak memiliki rekening bank," kataya.

Dia juga menuturkan, fintech Indonesia diperkirakan akan mendisrupsi dominasi perbankan industri keuangan. Meskipun banyak pihak menilai tingkat kemajuan digital di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan negara lain, namun ada momentum besar di sektor ini melalui pembangunan infrastruktur digital yang akan menopang kemajuan perekonomian digital Indonesia.

"Meningkatnya investasi di bidang infrastruktur, termasuk jalan dan telepon merupakan bagian dari upaya mendorong konektivitas," imbuh Mulya. Bahkan, sambung dia, tantangan dalam pengiriman barang atau jasa telah bisa diatasi menggunakan tekonologi digital misalnya layanan GO-JEK untuk mengirimkan paket.

Investasi dalam jumlah besar mengalir ke ekosistem startup dengan empat unicorn domestik, dimana selama 26 bulan terakhir keempat unicorn tersebut mampu menarik investasisebesar USD8 miliar. "Sementara itu, perkembangan yang menjanjikan pada solusi digital berbasis tunai telah mengisi kekosongan yang terjadi akibat melambatnya perkembangan sistem e-payment yang masih menunggu regulasi pemerintah," paparnya.

ASEAN Equity Strategist dan Head of ASEAN Equity Research di Morgan Stanley Sean Gardiner menambahkan, digitalisasi seharusnya bisa menekan inflasi. Selain itu, dirinya juga melihat adanya percepatan untuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) seiring dengan meningkatnya ketersediaan pekerjaan bernilai tinggi akibat produktivitas serta dan daya saing tenaga kerja.

"Morgan Stanley memperkirakan setiap peningkatan 1 ppt dari pertumbuhan lapangan kerja akibat digitalisasi akan menambah sekitar 30 bps ke pertumbuhan PDB," ujarnya.

Namun untuk kondisi pasar, mungkin tidak sepenuhnya baik. Sean mengungkapkan, yang harus diperhatikan dalam 12-18 bulan ke depan yakni meningkatnya penggalangan modal, termasuk listing baru yang potensial di kuartal I/2018 seperti Alibaba yang menginvestasikan sebanyak USD2 miliar lagi di Lazada, sedangkan GO-JEK mendapatkan investasi baru sebesar USD1,5 miliar.
(fjo)

Let's block ads! (Why?)

https://ekbis.sindonews.com/read/1303740/178/pinjaman-fintech-diperkirakan-capai-usd150-miliar-di-2027-1525686601

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pinjaman Fintech Diperkirakan Capai USD150 Miliar di 2027"

Post a Comment

Powered by Blogger.