
loading...
Dia mengatakan, untuk menentukan arah kebijakannya BI akan melihat data inflasi, ekspor-impor dan neraca pembayaran. Selain itu pihaknya juga akan melihat arus modal di dunia serta arah kebijakan bank sentral AS.
"BI kan sudah sampaikan bahwa nanti di RDG tgl 16-17 Mei ada RDG bulanan untuk tentukan stance kebijakan moneter," katanya di Gedung Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Tak hanya itu, lanjut dia, BI juga akan melihat arah kebijakan moneter negara seperti Malaysia dan Korea. Sebab, mereka juga berencana menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
"Kita juga lihat bagaimana arah kebijakan AS yang akan naik Juni. Juga suku bunga negara tetangga. Malaysia naik korea naik, Aussie naik. Nanti kita akses, kalau memang diperlukan kenaikan suku bunga ya kita harus melakukan adjusment," tandasnya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Sentuh Rp14.000 per USD, Suku Bunga Naik? Ini Kata BI"
Post a Comment