
loading...
"Kami aktif mendorong masuknya investasi di sektor industri. Melalui pembangunan pabrik, tentunya membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional seperti peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, sepanjang semester I/2018, penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari sektor industri berada di angka Rp46,2 triliun. Sedangkan, penanaman modal asing (PMA) dari sektor industri mampu menembus hingga USD5,6 miliar atau Rp75,8 triliun.
Adapun kontribusi PMDN tertinggi dari sektor manufaktur, di antaranya industri makanan sebesar 47,5% (senilai Rp21,9 triliun), industri kimia dan farmasi 14,04% (Rp6,4 triliun), serta industri logam, mesin, dan elektronika 12,7% (Rp5,8 triliun).
Selanjutnya, kontribusi PMA tertinggi dari sektor manufaktur, yakni antara lain industri logam, mesin, dan elektronika sebesar 39,69% (USD2,2 miliar), diikuti industri kimia dan farmasi 18,84% (USD1,1 miliar), serta industri makanan 10,41% (USD586 juta).
Menurut Menperin, suntikan dana investor menjadi kekuatan bagi perekonomian nasional, terlebih lagi industri menjadi penggerak utama dari target pertumbuhan ekonomi nasional.
"Investasi ini juga kami yakini dapat memperkuat struktur industri di Tanah Air dan bisa menjadi substitusi bahan baku impor," tambahnya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Semester I/2018, Investasi Industri Sentuh Rp122 Triliun"
Post a Comment