
loading...
"Pertama, adalah masalah kesenjangan Ekonomi. Kami mensyukuri penurunan gini ratio yang dicapai oleh pemerintah dari sekitar 0,41 menjadi 0,39 saat ini. Ini terjadi akibat turunnya pendapatan masyarakat kelas atas ketimbang naiknya pendapatan masyarakat kelas bawah," ujar Zulkifli Hasan di Depan Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Kedua, lanjut politisi PAN itu, adalah masalah stabilitas ekonomi dan defisit transaksi berjalan Indonesia. Menurutnya, ketidakstabilan itu terjadi lantaran tekanan perekonomian global terus menguat, sehingga mempengaruhi nilai tukar rupiah yang kian tak perkasa.
"Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro perlu terus dikembangkan, diantaranya melalui fasilitas kredit, fasilitas produksi dan pasar, termasuk bantuan pemasaran dan teknologi agar mereka tumbuh dan berkembang. Kesempatan berusaha dari kebijakan perluasan pembangunan infrastruktur harus didistribusikan secara luas ke daerah melalui usaha swasta besar, menengah, dan kecil, tidak hanya dimonopoli oleh bumn. Ini pesan daerah-daerah," tuturnya.
Terakhir, Zulkifli meminta pemerintah agar dapat menjaga keuangan negara dengan baik. Di sisi lain, diringa menekankan agar pengelolaan utang juga dilakukan dengan hati-hati. "Negara harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini. Ini merupakan titik lemah yang harus kita selesaikan agar ketahanan ekonomi jadi kuat," tutupnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiga Tantangan Ekonomi Indonesia Versi Ketua MPR"
Post a Comment