
loading...
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengutarakan, bahwa The Fed atau Bank Sentral AS diperkirakan hanya akan menaikkan suku bunganya 125 basis poin menjadi 3,25%. Angka tersebut, terang dia relatif lebih kecil dibandingkan tahun ini.
"Ini mempengaruhi persepi BI kepada suku bunga AS di 2019 akan naik sampai dengan 3,25%. Walaupun kalau kita lihat di financial market ada beberapa proyeksi, yang mengatakan sampai 2,75 ada yang 3,0 ada yang bilang 3,25 dan 3,5. Kami pakai proyeksi 3,25%," ujar Mirza di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/5/2018).
Salah satu penyebabnya, menurutnya potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa yang diprediksi akan terjadi di semester II tahun depan. Walaupun, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (ECB) serta bahkan Bank Sentral Jepang (BoJ) tidak berpengaruh banyak terhadap situasi keuangan pada negara-negara berkembang, BI tetap menyiapkan antisipasi.
BI masih akan mengandalkan kebijakan antisipasi kenaikan suku bunga terlebih dulu atau kerap disebut ahead of the curve. Selain itu, mereka juga akan menjalankan kebijakan agresif. "Kami tetap hawkish, dan kapan mulai mengurangi likuiditas. Maka kami memperkirakan situasi pasar keuangan ini lebih terkendali dibanding 2018, ini kenapa kami memberikan proyeksi pada asumsi APBN yakni rupiah Rp14.300-Rp14.700," jelasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Pede Rupiah Stabil Tahun Depan di Tengah Proyeksi Fed Rate Naik"
Post a Comment