
loading...
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, deflasi akan kembali terjadi jika pemerintah Indonesia terus konsisten menjaga harga bahan pokok. Kecuk mengingatkan, di tahun 2017, Deflasi terjadi sebanyak dua kali yakni pada bulan Maret dan Agustus.
"Ini merupakan (deflasi) pertama pada tahun 2018, sementara tahun lalu terjadi dua kali deflasi. Bahkan pada 2016 itu ada tiga kali deflasi. Jadi bisa saja (kembali deflasi) kalau terjadi penurunan harga berbagai komoditas makanan. Kalau harga bahan makanan tidak bisa dikendalikan bisa inflasi," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, Senin (3/9/2018).
Namun, secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 2,13% sehingga BPS menyarankan pemerintah tetap waspada agar inflasi tetap terjaga. "Dengan deflasi 0,05% tingkat inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2,13% dan inflasi tahunan Agustus ke Agustus adalah 3,20%," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Kecuk, harus tetap ada upaya agar inflasi bisa terus ditekan. Salah satunya adalah menjaga komponen barang yang harganya mudah naik-turun.
"Secara umum Agustus menggembirakan, deflasi 0,05%. Meski begitu, di kolom terakhir kita masih perlu hati-hati karena inflasi untuk volatile price 4,97%. Bahan makanan juga masih 4,97%. Jadi supaya lebih waspada menjaga agar harga pangan tidak bergejolak sampai Desember," tandasnya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPS: Deflasi Bisa Terjadi Lagi Bila Harga Bahan Pokok Terjaga"
Post a Comment