
loading...
Kepala Group Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Ismet Inono mengatakan, kinerja perekonomian Jawa Barat terpantau tetap dalam kondisi baik. Hal itu diindikasikan oleh pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi sebesar 5,65% (yoy) serta inflasi Agustus 2018 yang masih terkendali pada kisaran sasaran nasional 3,5%.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan III diperkirakan sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun masih tetap berada pada level yang cukup tinggi dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Ismet dalam konferensi pers di Kantor BI Bandung, Jalan Braga, Jumat (7/9)
Beberapa indikator masih stabilnya ekonomi Jabar berdasarkan survei BI pada triwulan III 2018. Secara umum optimisme konsumen terhadap perekonomian masih kuat meski mengalami penurunan.
Hasil survei penjualan eceran juga mengindikasikan pertumbuhan -12,8%. Walaupun indeks penjualan riil tercatat menurun dari 275,9 menjadi 263,6. Penurunan disebabkan turunnya omset penjualan perusahaan akibat permintaan konsumen yang tidak setinggi periode sebelumnya.
“Walau pun, hasil survei kegiatan usaha mengindikasikan aktivitas dunia usaha diperkirakan mengalami perlambatan. Yaitu turun 13,92% lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II tahun ini sebesar 33,09%. Kita masih bersyukur, pertumbuhan ekonomi masih tinggi dan inflasi bisa dijaga level rendah. Produksi juga masih jalan,” jelas dia.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masih Tinggi, Ekonomi Jabar Diprediksi Tak Terdampak Fluktuasi Rupiah"
Post a Comment