Mentan: Royalti peneliti pertanian bisa capai miliaran rupiah

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan royalti yang diperoleh peneliti dari Balai Pertanian di sejumlah daerah dapat mencapai miliaran rupiah per tahun.

"Di balai litbang saat ini ada satu orang yang mendapatkan royalti, mungkin tahun ini sekitar Rp20-an miliar," kata Amran Sulaiman dalam acara Peluncuran Inovasi Teknologi Mekanisasi Pertanian Modern di Tangerang Selatan, Banten, Jumat.

Menurut dia, pada zaman dahulu peneliti bila berprestasi biasanya hanya diberikan "jempol" dan sertifikat, padahal tidak bisa digunakan untuk membeli bahan pangan bagi keluarga.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya segera menyurati Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar para peneliti dapat mendapatkan royalti yang memadai dari hasil penelitian dan inovasi yang telah diciptakannya.

"Kami mimpikan para peneliti pertanian menjadi konglomerat," kata Mentan.

Menurut dia, dengan beragam inovasi yang telah dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kementan), maka kini untuk biaya tanam dan panen bisa dihemat hingga sekitar separuhnya.

Mentan menuturkan pada saat ini fokusnya antara lain kepada dua hal yang dinilai dapat membangkitkan "raksasa tidur" sektor pertanian Nusantara, yaitu inovasi teknologi mekanisasi pertanian, serta pengelolaan sumber daya air guna pengairan.

"Mimpi kami semua air hujan yang jatuh dapat ditangkap dan dimanfaatkan seluruhnya oleh warga sebelum sampai ke laut," ucapnya.

Ia juga berpendapat agar berbagai pihak tidak hanya sibuk berkutat dengan pertanyaan impor, tetapi juga mempertanyakan mengenai beragam ekspor yang telah dilakukan, termasuk melalui upaya membangun lumbung pangan di daerah perbatasan Nusantara.

Let's block ads! (Why?)