
IHSG dibuka melemah 20,13 poin atau 0,34 persen menjadi 5.847,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,01 poin atau 0,54 persen menjadi 920,29.
Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Kamis mengatakan pelaku pasar masih dibayangi ketidakpastian global akibat penyesuaian-penyesuaian kebijakan ekonomi AS dan Tiongkok dalam perang dagang.
"Penyesuaian-penyesuaian kebijakan ekonomi yang dilakukan dua negara itu dikhawatirkan menimbulkan gejolak global," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga mencemaskan fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung terus menurun terhadap dolar AS.
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan pelemahan rupiah diharapkan dapat tertahan sehingga memberikan sentimen positif bagi pasar saham domestik.
Kendati demikian, ia mengatakan, di tengah pelemahan rupiah investor masih dapat mencari peluang keuntungan dengan memanfaatkan saham-saham emiten yang meraih pendapatan dalam bentuk dolar AS dan memiliki sedikit utang berdenominasi dolar AS.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 51,88 poin (0,22 persen) ke 24.059,08, indeks Hang Seng melemah 398,23 poin (1,47 persen) ke 26.693,02, dan indeks Strait Times melemah 30,12 poin (0,92 persen) ke posisi 3.237,28.
Baca juga: Wall Street menguat dipicu imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Bursa Tokyo dibuka naik, ikuti pergerakan Wall Street
Baca juga: Bursa Hong Kong dibuka turun 0,23 persen
Baca juga: Bursa Seoul dibuka turun 0,33 persen
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG tertekan pelemahan rupiah dan kebijakan AS-China"
Post a Comment