"Kami sedang berusaha meningkatkan sistem pembayaran yang dapat membantu konektivitas dan transfer keuangan lintas-batas negara yang lebih efektif dan efisien," kata Kepala Perwakilan BI Beijing, Arief Hartawan, di depan para pengusaha China, Jumat malam (14/12).
Menurut dia, Bank Indonesia secara aktif merespons pembangunan teknologi keuangan (fintech) sebagai bagian dari inovasi dan menjaga stabilitas perekonomian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Regulasi teknologi keuangan yang sedang disusun itu, lanjut dia, dapat memacu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan lebih inovatif.
"Bersamaan dengan pengembangan sistem pembayaran digital tersebut, BI berinisiatif mengeluarkan standardisasi beragam QR Code agar lebih mudah digunakan dalam berbagai bentuk transaksi, baik di pasar tradisional maupun modern, murah, dan dapat digunakan segala lapisan masyarakat," ujar dia, dalam acara yang dihadiri ratusan pengusaha China itu.
Ia berharap dengan adanya standardisasi itu, maraknya kasus pembayaran elektronik yang diberlakukan sejumlah toko penjualan cendera mata di Bali khusus kepada wisatawan asal China dapat diakhiri.
Sebanyak 25 toko dan restoran yang khusus menjual cendera mata dan makanan kepada wisatawan China di Bali ditutup karena ditengarai memberlakukan sistem pembayaran yang lazim berlaku di daratan Tiongkok, seperti Alipay, WeChat Pay, dan Union Pay.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bank Indonesia yakinkan pengusaha China soal sistem pembayaran"
Post a Comment