
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Kamis, mengatakan rilis data tenaga kerja dan data indeks manufaktur Amerika Serikat sedang menjadi fokus pelaku pasar, di tengah situasi itu dolar AS cenderung terapresiasi.
"Namun jika data itu menunjukan adanya perlambatan ekonomi di AS, maka dapat membalikan arah pergerakan dolar AS dan berdampak positif pada rupiah," katanya.
Menurut dia, penguatan rupiah akan terbantu dari dampak permintaan terhadap mata uang yen Jepang sebagai safe haven di tengah masih kuatnya kekhawatiran pasar terhadap perekonomian global.
"Penguatan mata uang itu dapat berdampak positif bagi mata uang sekitar," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan inflasi Indonesia tahun kalender Januari-Desember 2018 sebesar 3,13 persen, terbilang cukup terkendali.
"Terkendalinya inflasi sepanjang tahun 2018 itu dapat menjadi katalis positif bagi rupiah," katanya.
Baca juga: Rupiah melemah dekati angka Rp14.500
Baca juga: Analis: Pelemahan rupiah dan harga komoditas, bakal pengaruhi pergerakan IHSG
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah melemah seiring antisipasi pasar terhadap data ekonomi AS"
Post a Comment