Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta mengatakan bahwa spekulasi di pasar mengenai Ketua Fed berikutnya yang memiliki figur "hawkish" terhadap suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) mendorong dolar AS kembali mengalami apresiasi terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
"Dolar AS mencatat performa bagus akibat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed," katanya
Ia menambahkan bahwa data produk domestik bruto (PDB) AS yang akan dirilis pada akhir pekan ini dengan perkiraan tumbuh sebesar 2,6 persen turut mendorong pergerakan dolar AS lebih tinggi.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen mengenai kemajuan perkembangan reformasi pajak di Amerika Serikat yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump juga mendukung permintaan dolar AS meningkat, kebijakan itu dipercaya dapat mendorong ekonomi AS tumbuh lebih baik.
Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga mengatakan bahwa sebagian besar mata uang negara berkembang di kawasan Asia, termasuk rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS menyusul spekulasi John Taylor diprediksi menjadi pemimpin The Fed berikutnya.
"John Taylor merupakan figur hawkish pada kebijakan moneter the Fed berikutnya," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, makroekonomi Indonesia yang menggembirakan dapat mendukung rupiah dalam jangka panjang. Dengan demikian, depresiasi rupiah saat ini cenderung jangka pendek.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (27/10) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.530 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.560 per dolar AS.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Lagi Rupiah melemah akhir pekan ini : http://ift.tt/2gOWGu2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah melemah akhir pekan ini"
Post a Comment