
loading...
Dia mengatakan, cadangan devisa yang ada saat ini masih lebih dari cukup untuk membayar impor dan utang luar negeri (ULN). Bahkan, jumlah cadev tersebut masih cukup untuk memitigasi risiko jika ada arus modal asing yang keluar.
"Cadangan devisa yang kita miliki masih jauh lebih cukup dari apa yang kita perlukan. Tidak hanya untuk membayar impor dan ULN, juga untuk memitigasi kemungkinan capital revearsal tadi," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (25/5/2018).
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia ini juga menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan kontrol modal (capital control), jika ada arus dana asing yang keluar dari Tanah Air (capital outflow).
"Saya tegaskan di sini bahwa tidak ada niatan atau pemikiran pada saat ini untuk melakukan suatu capital control," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada April 2018 sebesar USD124,9 miliar. Angka ini menurun dibandingkan cadev di posisi Maret 2018 yang mencapai USD126,0 miliar.
"Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Turun Jadi USD124 M, BI Pastikan Cadangan Devisa Masih Aman"
Post a Comment