Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun 12,4 dolar AS atau 1,00 persen, menjadi ditutup pada 1.227,30 dolar AS per ounce, tingkat terendah sejak 13 Juli 2017.
Pernyataan positif Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang ekonomi AS dan proyeksi kenaikan bertahap suku bunga utama mendorong dolar AS menguat.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,42 persen menjadi 94,67 pada pukul 16.05 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan Nasdaq semuanya naik, lebih lanjut menekan emas berjangka.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak selalu mencari aset-aset "safe haven" sepertu emas.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 19,5 sen AS atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 15,617 dolar AS per ounce. Platinum untukpenyerahan Oktober turun 6,5 dolar AS atau 0,79 persen, menjadi menetap di 819,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas sedikit lebih rendah di tengah kenaikan Dow
Baca juga: Harga emas naik tipis
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Emas turun tertekan kenaikan dolar AS"
Post a Comment