"Lokasinya di utara dari Soekarno-Hatta, sebagian dibangun di atas laut, sebagian tidak," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai memberikan sambutan pada seminar yang bertajuk Airport of the Future: Smart Connected Airport in Disruptive Era di Tangerang, Sabtu.
Budi mengatakan lokasi bandara kedua ini tidak boleh terlalu jauh dari bandara yang pertama karena harus terkoneksi dengan angkutan massal yang dimungkinkan terhubung dengan kereta.
Untuk kebutuhan investasi, Budi menyebutkan mencapai Rp100 triliun dengan jangka waktu proses pembangunan dua tahun. Dia menambahkan pihaknya juga membuka peluang kerja sama baik dengan swasta nasional maupun swasta nasional terkait pendanaan.
Dalam kesempatan sama, Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan terdapat tiga lokasi yang sudah tercantum dalam prastudi kelaikan. "Ada beberapa alternatif, jumlahnya ada tiga titik, rata-rata di sebelah utara tapi titiknya berbeda-beda," katanya.
Menurut dia, pertimbangan lokasi tersebut antara lain karena faktor teknis, ruang udara, lingkungan dan akses mudah, serta harus terkoneksi dengan Bandara Soekarno-Hatta I.
Awaluddin menjelaskan terdapat kemungkinan adanya reklamasi karena salah satu rencangannya adalah dibangun di atas laut. "Kalau di atas laut harus reklamasi, di darat tidak atau kombinasi di laut dan di darat," katanya.
Kebutuhan luas lahan, kata dia, paling tidak 2.000 hektare dengan kebutuhan investasi sekitar Rp100 triliun.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub: Soekarno-Hatta II berpotensi dibangun di atas laut"
Post a Comment