
"Kami harapkan IFC bisa menjadi institusi yang menciptakan kreativitas dan keterbukaan, karena pertumbuhan saat ini lima persen, tidak terlalu tinggi," kata Sri Mulyani dalam sambutan "IFC Annual Meeting Client Reception" di Nusa Dua, Bali, Sabtu.
IFC merupakan lembaga keuangan internasional yang didirikan sebagai afiliasi Bank Dunia, dengan tujuan membantu pembiayaan pembangunan negara-negara anggota melalui pemberian pinjaman atau penyertaan pada sektor swasta.
Pertemuan yang dilaksanakan di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 di Bali ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama teknis guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan dukungan yang bisa diberikan IFC kepada Indonesia adalah menciptakan rasa untuk berkembang (sense of development) dan rasa untuk berinovasi (sense of innovation) guna meningkatkan partisipasi swasta di Indonesia.
"Kami ingin banyak sektor swasta masuk ke Indonesia. Sebagai negara berkembang, kami ingin IFC bisa meyakinkan bahwa satu dolar yang diinvestasikan, bisa diinvestasikan di sektor yang tepat," kata Sri Mulyani yang ikut ditemani oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan.
Dalam kesempatan ini, CEO IFC, Philippe Le Houerou memberikan dukungan terhadap proses perbaikan iklim investasi di Indonesia dan ingin menarik investor swasta asing ke berbagai sektor potensial.
"Kami berjanji kepada Menteri Keuangan, bahwa kami bukan hanya memanfaatkan kesempatan, tapi juga menciptakan kesempatan. Untuk itu, kami telah sepakat untuk meningkatkan peran sektor swasta," ujar Le Houerou.
Le Houerou juga ikut menyampaikan rasa belasungkawa atas bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.
Baca juga: IFC terbitkan Obligasi Komodo Rp2 Triliun untuk proyek iklim Indonesia
Baca juga: IFC bantu UMKM Indonesia 40 juta dolar
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menkeu ingin IFC dukung pertumbuhan ekonomi Indonesia"
Post a Comment