
loading...
"Enggak ada (pengereman), belum ada, kita evaluasi iya. Tapi setelah kita lihat ada peluang kelapa sawit dengan biodiesel. Kemudian penerimaan, tambahan dari (ekspor) batu bara, pariwisata, jadi kita tidak ada perubahan," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Luhut pun optimis ketika semua itu terlaksana dengan baik maka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bisa membaik akhir tahun
"Mungkin pada kuartal IV bukan dari sekarang, tapi kan orang sudah mulai baca. Nanti bertahap bisa menahan rupiah di kisaran Rp14.000 per USD dan gradually turun ke bawah lagi," katanya.
Sementara, Luhut menambahkan, mahalnya harga bahan bakar avtur juga menjadi satu persoalan buat pemerintah karena menyangkut bisnis maskapai. "Lebih mahal 10%-an ya. Sekarang kita lagi lihat bagaimana cara mengatasinya," ujarnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut: Tidak Ada Pengereman Infrastruktur"
Post a Comment